Pada Rabu, 28 Desember 2022. pukul 09.00-12.30 WIB d Universitas Islam Darul `Ulum (Unisda) Lamongan mengadakan kegiatan Sosialisasi Layanan LPPM dan Bimtek Matching Fund Tahun 2023 dengan sasaran dosen di lingkungan Unisda Lamongan.
Kampus Merdeka merupakan wujud pembelajaran di perguruan tinggi yang otonom dan fleksibel sehingga tercipta kultur belajar yang inovatif, tidak mengekang, dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Di sinilah diperlukannya kolaborasi atau kerja sama antara sektor pendidikan dan sektor industri dalam menciptakan sebuah reka cipta sehingga dapat meningkatkan produksi dan distribusi di sektor domestik maupun global. Peran sektor pendidikan, khususnya perguruan tinggi yaitu sebagai pusat research and development bagi industri untuk mengembangkan tekonologi baru.Kedaireka merupakan upaya dalam meningkatkan kreativitas pada perguruan tinggi dan memecahkan permasalahan-permasalahan yang ada pada dunia kerja, karena tanpa adanya sinergi antara dunia kerja dan pendidikan tinggi maka akan terjadi selisih antara kebutuhan lulusan dengan dunia kerja.
Matching Fund adalah bentuk nyata dukungan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) Republik Indonesia untuk penciptaan kolaborasi dan sinergi strategis antara Insan Perguruan Tinggi (lembaga perguruan tinggi) dengan pihak Mitra.
Dr. Sauqi dalam sambutannya, berharap melalui sosialiasi yang dilakukan ini dapat menghasilkan basis luaran. “Artinya, banyak usulan-usulan yang dikirim/upload ke sistem,” kata dia.
Ia berpesan untuk mengikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknya karena menghadirkan narasumber peraih hibah matching fund di tahun-tahun sebelumnya.
“Kehadiran akademisi sangat dibutuhkan oleh masyarakatdan mengharap melalui kegiatan ini agar banyak usulan-usulan hibah matching fund yang ditargetkan ada banyak usulan proposal pada hibah matching fund di tahun 2023 nantinya,” jelas Dr. Sauqi.
Dr. (Cand) Ir. Aji Akbar Firdaus, S.T., M.T menyampaikan tujuan dari pelaksanaan sosialisasi ini, yakni untuk memberikan gambaran baik secara teori maupun praktik terkait hibah matching fund di tahun yang akan datang.
Dosen Universitas Airlangga (Unair) Penerima Program Matching Fund ini menyampaiakan bahwa penting bagi dosen mampu menerapkan dan mengimplementasikan hasil-hasil dari risetnya kepada masyarakat.
Perguruan tinggi juga dapat menjadi tempat pilot project untuk reka cipta atau teknologi yang telah dibuat sebelum teknologi tersebut didistribusikan secara luas. Selain itu, perguruan tinggi dapat menyediakan SDM yang berkualitas sehingga mampu meningkatkan performa industri di dalam negeri mana pun secara global. Sosialisasi program kedaireka di lingkungan universitas dapat memotivasi seluruh dosen untuk menciptakan ide-ide usaha yang bekerja sama dengan sektor industri.
“Dosen juga dapat berkolaborasi dengan mitra dunia usaha maupun dunia industri,” kata dia saat menjadi narasumber.